Selasa, 12 November 2019

Prinsip-Prinsip dalam Sintesis Senyawa Organik (Terpenoid)



Restrosintesis merupakan proses pemecahan molekul target menjadi molekul sederhana melalui beberapa langkah agar bisa menjadi molekul yang sesuai untuk keperluan sintesis. Sehingga dengan cara ini struktur molekul yang akan disintesis harus ditentukan dulu atau disebut juga dengan molekul target (MT). Selanjutnya, MT ini akan dipecah lagi melalui diskoneksi. Diskoneksi merupakan suatu langkah dimana suatu reaksi mengalami pembelahan suatu ikatan yang direncanakan sehingga bisa memutus molekul kedalam bahan hasil retrosintesis yang mungkin. Selanjutnya, dari hasil diskoneksi ini akan diperoleh bahan awal (starting material) atau sinton yang terdapat melalui reaksi Interkonversi Gugus Fungsi (IGF).
Pedoman pendekatan diskoneksi
1.      Analisis
·         Memahami gugus fungsional dan molekul target (MT)
·         Memilih metode diskoneksi yang sesuai dengan reaksi-reaksi yang mungkin
·         Memastikan adanya sinton yang sesuai
2.      Sintesis
·         Menyusun rancangan berdasarkan analisis starting material
·         Melakukan kajian ulang analisis jika sintesis tidak berhasil.
Prinsip umum retrosintesis


1.      Ditentukan struktur molekul target terlebih dahulu
2.      Dilakukan pemecahan atau pembelahan pada molekul target tersebut yang disebut dengan tahap diskoneksi agar menjadi senyawa yang sederhana
3.      Ditentukan sinton yang sesuai dengan senyawa sederhana tadi
4.      Sinton yang sesuai taitu jika direaksikan ia akan menghasilkan senyawa semula.
Contoh
Disini saya akan mengambil contoh dari retrosintesis  senyawa turunan terpenoid yaitu senyawa Terpinolene. Terpinolene merupakan senyawa yang dapat digunakan sebagai zat penambah rasa makanan. Struktur target dalam retrosintesis ini yaitu

Dapat kita lihat bahwa molekul target mempunyai unit isopropyldene yang dapat mengalami proses pembelahan atau pemutusan strukturnya.
Dengan memperhatikan reaksi matesis sinton kita akan memperoleh kembali molekul target. Melalui proses diskoneksi, disini terdapat 2 sinton. Dimana sinton B adalah 2-metilpropene sebagai bahan awal yang tersedia. 2-metilpropene memiliki manfaat sebagai obat semprot dan sebagai pengganti gas Freon untuk mencegah lapisan ozon. Sedangkan sinton A adalah 1-metil-4-metilidien-sikloheksan. Kita ketahui bahwa reaksi E2 dapat mengubah haloalkana menjadi alkena, dengan demikian prekursur untuk kelompok metilidena akan menjadi bromida primer yang akan bereaksi dengan reaksi E2 menghasilkan alkena.

Alkil bromide dapat disintesis dari alcohol dengan PBr3.



Permasalahan:
1. Berdasarkan reaksi retrosintesis senyawa terpinolen di atas, dapat dilihat bahwa hanya synton A yang memiliki reagen yang sesuai sehingga bisa bereaksi lebih lanjut membentuk molekul target, sedangkan synton B tidak memperoleh reagen yang sesuai sehingga tidak bereaksi. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? dengan demikian, apakah retrosintesis dikatakan gagal?
2. Pada retrosintesis senyawa terpinolen di atas bagaimana cara menentukan struktur yang dapat mengalami proses diskoneksi atau pemutusan pada molekul terpinolen tersebut?
3. Bagaimana proses bonding pada senyawa 1-metil-4-metilidien sikloheksan dengan alkil bromida sehingga membentuk molekul target zat penambah rasa makanan?


4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Saya akan menjawab permasalahan nomor 1. Retrosintesis, sama dengan sintesis harus melalui tahapan yang urut untuk mendapatkan molekul target yang diinginkan. Untuk retrosintesis sendiri, tahapan ini berjalan terbalik hingga didapat molekul targetnya. Nah, dalam mencapai target itu, memang diperlukan sinton dengan terlebih dahulu dengan melakukan diskoneksi dari dua prekursor (bahan awal) molekul targetnya. Jadi, apabila sinton yang diujicobakan itu ternyata tidak sesuai tentu saja produk yang didapat ini tidak sama dengan molekul target yang diinginkan. Jadi retrosintesis ini tetap terjadi, namun molekul target yang diinginkan itu tidak terwujud. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan, ketekunan, dan lain-lain (prinsip sintesis) untuk bisa mendapatkan sinton dan produk yang diinginkan.

    BalasHapus
  3. 2. Menurut saya untuk menentukan struktur atau bagian mana yang akan melakukan proses dikoneksi atau pemutusan ialah berdasarkan kuat lemahnya ikatan. Ikatan itu mudah diputuskan ketika dia lemah. Nah dari senyawa terpinolen diatas terdapat ikatan rangkap dua yang mudah sekali melakukan proses diskoneksi.
    Semoga membantu :)

    BalasHapus
  4. 3. Dalam mensintesis senyawa organik terdapat dua bidang utama yaitu sintesis organik total dan metodologi. Sintesis organik total ini dapat digunakan untuk menunjukkan metodologi baru yang bertujuan untuk menunjukkan aplikasinya untuk sinstesis senyawa kompleks lainnya. Artinya senyawa 2-metil terpinolen ini cenderung memiliki struktur sederhana yang sangat berpotensi yang disebabkan gugus aldehid pada strukturnya.

    BalasHapus

Kekuatan Asam dan Basa dalam Kimia Organik

1.       Asam basa Bronsted-Lowry. Menurut bronsted-lowry, asam adalah senyawa yang dapat menyumbangkan proton (H + ), sedangkan basa ...