Senyawa
Poliena dan Zat Warna
Poliena merupakan
golongan senyawa organik tak jenuh dengan struktur yang mengandung ikatan rangkap
karbon-karbon ganda dan tungal. Dimana, ikatan antar karbon berinteraksi secara
konjugasi yang menyebabkan terbentuknya sifat optik yang khas. Sifat optik yang
dimaksud disini yaitu beberapa poliena memunyai warna yang cerah. Banyaknya ikatan
rangkap terkonjugasi yang dimiliki oleh poliena, pada saat ia memasuki spektrum
pada sinar ultraviolet, ia akan menghasilkan senyawa yang dapat memberikan
warna. Misalnya ᵝ-karoten memberikan
warna pada wortel.
Poliena mempunyai sifat
yang lebih reaktif daripada alkena sederhana. Contohnya trigliserida bersifat
reaktif terhadap oksigen di atmosfer. Poliena banyak digunakan sebagau
antibiotik pada manusia, diantaranya amfoterisin B, nistatin, pimariin,
kandisidin, trikomisin, dan metil partkin.
Salah satu senyawa
poliena yaitu karotenoid. Karotenoid merupakan senyawa poliena isoprenoid
berwarna kuning, jingga, atau merah. Karotenoid termasuk pigmen zat warna pada
buah dan sayur yang bermanfaat sebagai antioksidan yang baik bagi tubuh. Karotenoid
ini berupa senyawa hidrokarbon yang larut dalam air dan lemak. Karotenoid yang
ditemukan di alam terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1. ᵝ-karoten
Beta karoten termasuk golongan terpenoid
yang merupakan pigmen warna merah-jingga yang biasanya terdapat pada tumbuhan
dan buah. Ciri-ciri dari betakaroten yaitu memiliki cincin beta pada kedua
ujung molekulnya. Beta karoten juga merupakan bentuk awal dari vitamin A. ia
memberikan warna jingga pada wortel, labu, dan ubi. Jika digunakan dalam
makanan beta karoten mempunyai bilangan E160.
Beta kriptosantin merupakan salah satu
karotenoid yang juga bisa diubah menjadi vitamin A dan larut didalam lemak. Beta
kriptosantin dapat berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi antioksidan dari
radikal bebas didalam tubuh dan menunda penuaan dini, mengobati gangguan
saluran pernafasan, mencegah timbulnya kanker, dan mencegah penyakit jantung. Beta
kriptosantin memberikan warna kuning pada mangga, labu, dan pepaya.
3. ɑ-karoten
alfa karoten merupakan karotenoid yang memberikan
warna orange pada sayuran. Ia memiliki struktur karoten dengan ikatan
beta-ionone padaujung satu dan cincin alfa-ionone pada ujunglainnya. Alfa karoten
dapat bermanfaat sebagai antioksidan yang dapat mencegah pertumbuhan penyakit
tumor dan menghambat pertumbuhan gen pembentukan kanker. Alfa karoten bisa
ditemukan pada sayuran seperti wortel, labu, tomt, buncis, jeruk, paprika, dan
sawi putih.
Permasalahan:
1.
pada uraian diatas dijelaskan bahwa poliena
mempunyai sifat yang lebih reaktif daripada alkena sederhana. Apa yang
menyebabkan poliena lebih reaktif daripada alkena?
2.
Beta kriptoxantin merupakan salah satu
karotenoid yang berfungsi sebagai antioksidan, lalu apa yang akan terjadi jika
tubuh kekurangan beta kriptoxantin?
3.
Bagaimana alfa karoten dapat menghambat
pertumbuhan gen pada kanker?
Selamat Pagi. Saya Melin Yohana Sitio (A1C117038) akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2. Menurut saya sangat kecil kemungkinan jika tubuh kekurangan beta crytoxanthin yang merupakan salah satu jenis karotenoid. Beta cryptoxantin memiliki fungsi utama sebagai antioksidan dan fungsi lainnya sebagai bahan pembentukan vitamin A dalam tubuh. Vitamin A di percaya sebagai zat anti oksidan yang mampu melawan radikal bebas di dalam tubuh. Namun tidak menutup kemungkinan jika kekurangan beta crytoxantin maka bisa diartikan kekurangan vitamin A, Namun vitamin A yang dihasilkan dari konversi beta cryptoxantin dapat digantikan oleh beta-karoten dan alpha karoten serta vitamin C, oleh sebab itulah kekurangan beta cryptoxantin hingga saat ini belum menyebabkan masalah kesehatan secara signifikan. Terimakasih
BalasHapussaya yuli pertiwi (20)akan mencoba menjawab permasalahan ketiga.
BalasHapuskanker itu adalah penyakit yang selnya tumbuh tidak bisa terkendali. alfa karoten ini didalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A dan dia akan menjadi antioksidan. yang mana kita tahu antioksidan ini merupakan penangkal radikal bebas. radikal bebas ini lah senyawa yang dapat menyebabkan kanker. jadi vitamin A ini akan membantu menghilangkan radikal bebas dan menjaga agar DNA itu tidak bermutasi sehingga dapat membantu melambatkan perubahan sel.
terimakasih
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya ulin ayu wulandari (A1C117024) akan mencoba menjawab permaslaahan yang nomor 1 Menurut Saya mengapa poliena ini lebih reaktif? Karena poliena ini memiliki banyak ikatan rangkap Dan akan membentuk delokalisasi elektron sedangkan pada alkena itu hanya satu ikatan rangkap. Seperti yang saudara sebutkan contohnya trigliserida. Pada trigliserida ini memiliki ikatan rangkap yang banyak dan Akan membentuk delokalisasi elektron yang akan mempengaruhi atom karbon yang satu dengan yang lainnya.
BalasHapus