Polisiklik dan Reaksi Perisiklik
Senyawa
polisiklik adalah senyawa yang memiliki struktur siklik dengan dua atau lebih
sistem cincin yang terhubung melalui jembatan
(bridge/condensed ring). Salah satu senyawa polisiklik adalah steroid
yang berperan dalam kehidupan sebagai hormonal. Senyawa heterosiklik mengandung
cincin dengan atom hetero yang terdiri dari N (azo), O (okso), dan S
(tio). Selain itu, senyawa heterosiklik
ada yang berbentuk polisiklik yang bersatu dengan ikatan siklik non hetero
ataupun heterosiklik.
Golongan
senyawa heterosiklik yangberperan penting di alam adalah porfirin, contohnya
klorofil, sitokrom, dan heme. Klorofil dikenal sebagai zat yang berperan dalam
proses fotosintesis untuk menghasilkan glukosa dengan katalisis matahari. Porfirin
juga termasuk komponen heme (hemoglobin) yang berperan mengangkut oksigen dalam
darah. Contoh senyawa heterosiklik lain yaitu deoksitidina, timida yang
merupakan komponen DNA dan RNA.
Reaksi perisiklik
Reaksi perisiklik berarti suatu reaksi
yang cincin polienanya mengalami konyugasi. Reaksi ini dapat berjalan dalam
satu tahap yang dikatalisis dengan terimbas cahaya (cahaya=hv) atau terimbas
thermal (kalor). contoh sederhana reaksi sikoadisi yaitu:
Reaksi perisiklik terbagi menjadi tiga:
1. Reaksi
sikloadisi
Reaksi ini menghasilkan suatu produk cincin
jenuh dari pereaksi antara dua molekul tidak jenuh (memiliki ikatan pi). Mekanisme
reaksi Diels Alder dipengaruhi oleh adanya gugus pendorong elektron pada diena
dan gugus penarik pada denofil.
Diels-Alder yaitu reaksi retro
Diels-Alder (RDA) yang membentuk diena dan dienofilnya kembali.
2. Reaksi
elektrosiklik
Reaksi ini bersifat reversibel yang
merupakan bentuk reaksi siklisasi dari poliena yang terkonyugasi. Dimana, diena
menghasilkan siklik beranggota empat dan triena menghasilkan siklik beranggota
enam. Sedangkan reaksi sebaliknya disebut reaksi pembukaan cincin (ring
opening) berlangsung dengan mekanisme sama tapi dengan arah yang berlawanan.
Reaksi elektrosiklik juga merupakan
reaksi terimbas-termal atau fitokimia:
3. Penataan
ulang sigmantropik
Reaksi ini merupakan reaksi
perisiklik yang atom atau gugusnya dapat mengalami pergeseran ke posisi lain. Reaksi
ini juga tergolong reaksi isomerisasi seperti reaksi elektrosiklik. Reaksi
penataan ulang sigmantropik di identifikasi berdasarkan sistem penomoran ikatan
rangkap yang mengarah ke posisi relatif atom dalam proses perpindahan.
Permasalahan:
1. Bagaimana pengaruh sinar ultraviolet dalam reaksi perisiklik?
2. Pada
uraian di atas dijelaskan bahwa senyawa polisiklik mengandung dua atau lebih
sistem cincin yang bergabung melalui jembatan. Apakah senyawa polisiklik dapat
bergabung selain melalui jembatan dan bagaimana pula contohnya?
3. Dalam
reaksi penataan ulang sigmantropik, suatu atom atau gugusdapat bergeser posisi.
Apa yang menyebabkan sehingga atom ataus gugus tersebut berpindah posisi dan
bagaimana pula aturan perpindahannya?
Halo vinny!!
BalasHapusSaya Emy yulia Nim A1C117064 disini akan membantu menjawab permasalahan yang pertama. Pengaruh sinar ultraviolet disini untuk mempercepat atau sebagai katalisator dalam reaksi perisiklik. Dan sangat perpengaruh untuk memutuskan ikatan pi dan membentuk senyawa siklik sangat dibutuhkan bantuan dari luar sepeti sinar ultraviolet dan kalor.
Semoga membantu....
Hallo vinni
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab permaslaahan yang no.3. menurut saya penyebab dari gugus pindah posisi dikarena pada posisi ini gugus tersebut ingin menghasilkan suatu isomer,disini maksudnya gugus tersebut Akan menata ulang kembali strukturnya dengan menggantikan struktur yang baru berbeda dengan struktur yang sebelumnya. Proses tersebut bisa terjadi karena menggunakan Proses gugus alkil.
Semoga membantu 🙏
Selamat Malam. Saya Melin Yohana Sitio (A1C117038),akan mencoba jawab permasalahan nomor 2. Seperti yang kita ketahui bahwa senyawa polisiklik adalah senyawa yang memiliki struktur siklik dengan dua atau lebih sistem cincin yang terhubung melalui jembatan. Polisiklik sendiri terbagi menjadi polisiklik homosiklik dan heterosiklik. Berdasarkan caranya dalam menghubungkan kedua cincin, polisiklik heterosiklik dapat diklasifikasikan menjadi cincin terpadu dan cincin terpisah. Nah pada polisiklis cincin terpadu ini tidak menggunakan jembatan tetapi cincin" saling bergabung pada badan cincin, sehingga terdapat satu atom atau lebih yang digunakan dan dimiliki bersama. contohnya antrasena dan sipiropentana.
BalasHapus