Jumat, 23 Agustus 2019

KIMIA BAHAN ALAM: Prosedur Dan Tahapan Screening Potensi Kimia Bahan Alam

Prosedur Dan Tahapan Screening Potensi Kimia Bahan Alam

Pengertian screening fitokimia
            Skrining (screening) fitokimia merupakan suatu langkah awal untuk mengetahui senyawa kimia yang terkandung dalam bahan alam seperti tumbuhan, pada tahap ini dapat diidentifikasi berbagai golongan senyawa kimia yang terdapat dalam tumbuhan. Prinsip dari skrining fitokimia adalah yaitu dilakukan sesuai dengan kandungan senyawa kimia dalam suatu tumbuhan yang akan di analisis. Beberapa hal yang harus diperhatikan didalam skrining fitokimia yaitu pemilihan pelarut dan metode ekstraksi yang sesuai.
            Pendekatan yang digunakan dalam skrining fitokimia berupa analisis kualitatif kandungan senyawa kimia berupa metabolit sekunder bioaktif didalam suatu tumbuhan yang bermanfaat sebagai obat-obatan.
Syarat suatu metode yang digunakan dalam proses skrining fitokimia adalah sebagai berikut:
1.      Sederhana dan cepat
2.      Menggunakan peralatan yang sedikit
3.      Selektif dalam mengidentifikasi senyawa tertentu
4.      Dapat memberikan informasi yang akurat tentang keberadaan senyawa tersebut dalam bahan alam yang diteliti.
Prosedur dan tahapan sceening fitokimia
1.      Uji steroid/triterpenoid
Dicampurkan sampel dengan asetata anhidrat ditambah asam asetat pekat dan asetat anhidrit. Jika terdapat steroid wana sampel akan berubah menjadi hijau-biru, jika terdapat triterpenoid makan perubahan warnanya merah-ungu.
2.      Uji falvonoid
·      Pereaksi Wilstater
Dicampurka 1 ml ekstrak sampel dengan beberapa tetes HCl pekat dan sedikit serbuk Mg. Perubahan warna kuning menunjukkan reaksi positif.
·      Pereaksi NaOH 10%
Dicampurkan 1 ml ekstrak dengan beberapa tetes NaOH10%. Perubahan warna orange/jinggan menunjukkan reaksi positif.
·      Pereaksi Bate Smite-Metcalfe
Dicampurka 1 ml ekstrak dengan beberapa tetes HCl dan dipanaskan, jika warna berubah menjadi merah artinya reaksi positif.
3.      Uji alkaloid
a.    Pereaksi Wagner
Dicampurkan 1 ml ekstrak dengan beberapa tetes pereaksi wagner, jika terbentuk endapan coklat berarti reaksi positif sedangkan jika terjadi perubahan warna berarti reaksi negtif.
b.    Pereaksi Mayer
Dicampurkan 1 ml ekstrak dengan 2 tetes pereaksi mayer, jika terbentuk endapan menggumpal dan berwana putih berarti reaksi positif.
4.      Uji fenolat
Dicampurkan FeCl3 1% dengan ekstarak sampel sampai terjadi perubahan warna. Keudia dibandingkan dengan ekstrak murni.
5.      Uji tanin
a.    Pereaksi FeCl3 1%
Dididihkan sampel dalam 20 ml air dan disaring, kemudian ditambahkan dengan FeCl3 1%, uji positif jika terbentuk warna coklat kehijauan atau biru.
b.    Pereaksi gelatin
Dicampurkan 1 ml ekstrak sampel dengan sedikit larutan gelatin dan 5 ml NaCl 10%, jika terbentuk endapan kekuningan berarti reaksi positi.
6.      Uji saponin
Dididihkan sampel dalam 20 ml air, dikocok filtrat dan didinginkan selama 15 menit. Reaksi positif jika terbentuk busa yang stabil.
Permasalahan:
1.      Mengapa screening fitokimia dipilih untuk mengetahui potensi bahan alam?
2.      Bagaimana cara menentukan pelarut dan metode ekstraksi yang sesuai dalam melakukan screening fitokimia ?
3.      Apa manfaat kandungan metabolit sekunder bioaktif dalam suatu bahan alam ?

3 komentar:

  1. Hallo vinni
    Saya Yuli Pertiwi
    NIM A1C117020
    Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2
    Cara menentukan pelarut yang digunakan adalah menggunakan prinsip like dissolved like, yangmana suatu pelarut akan melarutkan zat yang sifatnya sama dengannya. Selain itu pelarut yang baik sebaiknya mudah menguap dan tidak melarutkan zat yang diinginkan
    Adapunsyarat pemilihan metode yang baik digunakan dalam screening fitokimia adalah cepat, tidak rumit, digunakan alat seminimal mungkin, peka untuk menguji senyawa yg diuji, dan memberikan penjelasan tentang ada tidaknya senyawa dalam bahan yang diuji.
    Terimakasih

    BalasHapus
  2. Hallo vini ...
    Perkenalkan nama saya cindy felia agam dengan nim A1C117046 disini saya akan membantu menjawab no 3
    Jadi manfaat metabolit sekunder bioaktif adalah ..
    1. Sebagai bahan baku obat
    Dikarenakan dalam sennyawa bioaktif metabolit sekunder sangat sulit untuk dilaksanakan karena tergantung pada senstifitas dari cara kerjanya. oleh karena itu, senyawa metabolit sekunder memiliki spesies dari kelompok terkecil hingga kelompok besar dari senyawa tersebut. Contohnya seperti tanaman anyang anyang dimana tanaman ini digunakan sebagai obat penderita sakit empedu, menringkankan batu kandung kemih dan buang air kecil yang terasa sakit mungkin kita merasakannya karena didalam tanaman anyang anyang itu termasuk golongan alkanoid yang berfungsi mampu mendeteksi .

    Semoga membantu ya
    Terima kasih .

    BalasHapus
  3. Hai Vinny,Saya Mita Istiana (A1C117083) akan membantu menjawab permasalahn no 1 yaitu Karena screening fitokimia ialah suatu metode yang dapat mengidentifikasi berbagai golongan senyawa kimia yang terdapat dalam tumbuhan. sehingga kita bisa mengetahui berbagai potensi dari bahan alam yang kita teliti, agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai obat-obatan, makanan, dan lain sebagainya.

    BalasHapus

Kekuatan Asam dan Basa dalam Kimia Organik

1.       Asam basa Bronsted-Lowry. Menurut bronsted-lowry, asam adalah senyawa yang dapat menyumbangkan proton (H + ), sedangkan basa ...