Prosedur Dan Tahapan Screening
Potensi Kimia Bahan Alam
Pengertian
screening fitokimia
Skrining
(screening) fitokimia merupakan suatu langkah awal untuk mengetahui senyawa
kimia yang terkandung dalam bahan alam seperti tumbuhan, pada tahap ini dapat
diidentifikasi berbagai golongan senyawa kimia yang terdapat dalam tumbuhan.
Prinsip dari skrining fitokimia adalah yaitu dilakukan sesuai dengan kandungan
senyawa kimia dalam suatu tumbuhan yang akan di analisis. Beberapa hal yang harus
diperhatikan didalam skrining fitokimia yaitu pemilihan pelarut dan metode
ekstraksi yang sesuai.
Pendekatan
yang digunakan dalam skrining fitokimia berupa analisis kualitatif kandungan
senyawa kimia berupa metabolit sekunder bioaktif didalam suatu tumbuhan yang
bermanfaat sebagai obat-obatan.
Syarat suatu metode yang digunakan dalam
proses skrining fitokimia adalah sebagai berikut:
1.
Sederhana dan cepat
2. Menggunakan
peralatan yang sedikit
3. Selektif
dalam mengidentifikasi senyawa tertentu
4. Dapat
memberikan informasi yang akurat tentang keberadaan senyawa tersebut dalam
bahan alam yang diteliti.
Prosedur
dan tahapan sceening fitokimia
1. Uji
steroid/triterpenoid
Dicampurkan sampel dengan asetata
anhidrat ditambah asam asetat pekat dan asetat anhidrit. Jika terdapat steroid
wana sampel akan berubah menjadi hijau-biru, jika terdapat triterpenoid makan
perubahan warnanya merah-ungu.
2. Uji
falvonoid
· Pereaksi
Wilstater
Dicampurka 1 ml ekstrak
sampel dengan beberapa tetes HCl pekat dan sedikit serbuk Mg. Perubahan warna
kuning menunjukkan reaksi positif.
· Pereaksi
NaOH 10%
Dicampurkan 1 ml
ekstrak dengan beberapa tetes NaOH10%. Perubahan warna orange/jinggan
menunjukkan reaksi positif.
· Pereaksi
Bate Smite-Metcalfe
Dicampurka 1 ml ekstrak
dengan beberapa tetes HCl dan dipanaskan, jika warna berubah menjadi merah
artinya reaksi positif.
3. Uji
alkaloid
a. Pereaksi
Wagner
Dicampurkan 1 ml
ekstrak dengan beberapa tetes pereaksi wagner, jika terbentuk endapan coklat
berarti reaksi positif sedangkan jika terjadi perubahan warna berarti reaksi
negtif.
b. Pereaksi
Mayer
Dicampurkan 1 ml
ekstrak dengan 2 tetes pereaksi mayer, jika terbentuk endapan menggumpal dan
berwana putih berarti reaksi positif.
4. Uji
fenolat
Dicampurkan FeCl3
1% dengan ekstarak sampel sampai terjadi perubahan warna. Keudia dibandingkan
dengan ekstrak murni.
5. Uji
tanin
a. Pereaksi
FeCl3 1%
Dididihkan sampel dalam
20 ml air dan disaring, kemudian ditambahkan dengan FeCl3 1%, uji
positif jika terbentuk warna coklat kehijauan atau biru.
b. Pereaksi
gelatin
Dicampurkan 1 ml
ekstrak sampel dengan sedikit larutan gelatin dan 5 ml NaCl 10%, jika terbentuk
endapan kekuningan berarti reaksi positi.
6. Uji
saponin
Dididihkan sampel dalam 20 ml air,
dikocok filtrat dan didinginkan selama 15 menit. Reaksi positif jika terbentuk
busa yang stabil.
Permasalahan:
1. Mengapa
screening fitokimia dipilih untuk mengetahui potensi bahan alam?
2. Bagaimana
cara menentukan pelarut dan metode ekstraksi yang sesuai dalam melakukan
screening fitokimia ?
3. Apa
manfaat kandungan metabolit sekunder bioaktif dalam suatu bahan alam ?
Hallo vinni
BalasHapusSaya Yuli Pertiwi
NIM A1C117020
Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2
Cara menentukan pelarut yang digunakan adalah menggunakan prinsip like dissolved like, yangmana suatu pelarut akan melarutkan zat yang sifatnya sama dengannya. Selain itu pelarut yang baik sebaiknya mudah menguap dan tidak melarutkan zat yang diinginkan
Adapunsyarat pemilihan metode yang baik digunakan dalam screening fitokimia adalah cepat, tidak rumit, digunakan alat seminimal mungkin, peka untuk menguji senyawa yg diuji, dan memberikan penjelasan tentang ada tidaknya senyawa dalam bahan yang diuji.
Terimakasih
Hallo vini ...
BalasHapusPerkenalkan nama saya cindy felia agam dengan nim A1C117046 disini saya akan membantu menjawab no 3
Jadi manfaat metabolit sekunder bioaktif adalah ..
1. Sebagai bahan baku obat
Dikarenakan dalam sennyawa bioaktif metabolit sekunder sangat sulit untuk dilaksanakan karena tergantung pada senstifitas dari cara kerjanya. oleh karena itu, senyawa metabolit sekunder memiliki spesies dari kelompok terkecil hingga kelompok besar dari senyawa tersebut. Contohnya seperti tanaman anyang anyang dimana tanaman ini digunakan sebagai obat penderita sakit empedu, menringkankan batu kandung kemih dan buang air kecil yang terasa sakit mungkin kita merasakannya karena didalam tanaman anyang anyang itu termasuk golongan alkanoid yang berfungsi mampu mendeteksi .
Semoga membantu ya
Terima kasih .
Hai Vinny,Saya Mita Istiana (A1C117083) akan membantu menjawab permasalahn no 1 yaitu Karena screening fitokimia ialah suatu metode yang dapat mengidentifikasi berbagai golongan senyawa kimia yang terdapat dalam tumbuhan. sehingga kita bisa mengetahui berbagai potensi dari bahan alam yang kita teliti, agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai obat-obatan, makanan, dan lain sebagainya.
BalasHapus